Kapan Saatnya Mengakhiri Hubungan?

Kapan Saatnya Mengakhiri Hubungan?

Wajarnya tidak ada seorangpun ingin mengakhiri sebuah hubungan. Sesuatu yang sudah dibangun dengan indah dan susah payah, tentunya terasa sangat menyakitkan jika harus dihancurkan begitu saja.

Sengat sakit itu tetap terasa sekalipun ada banyak sekali alasan-alasan kuat untuk berpisah. Itu sebabnya wajar juga jika ada banyak orang tetap bertahan dalam sebuah hubungan yang sudah berantakan. Banyak orang lebih bersedia tersakiti dalam hubungan yang rusak daripada harus mengakui kegagalan, menyerah, dan melangkah pergi.

Mereka pikir rasa sakit putus cinta lebih menyiksa daripada rasa sakit menjalani hubungan yang menyiksa. Studi dari National Institute of Mental Health menemukan bahwa 54% orang yang tersakiti oleh pasangannya tetap berpikir pasangannya itu orang yang baik. Mereka terus berpegang dalam harapan bahwa suatu saat mereka bisa membuat keadaan jadi membaik.

Satu hal yang saya selalu temukan selama bertahun-tahun sebagai konselor: hubungan hanya akan menjadi lebih baik jika ada langkah-langkah perbaikan dari kedua belah pihak yang terlibat. Hubungan yang sudah dingin tidak bisa tiba-tiba menghangat dengan sendirinya. Hubungan yang penuh konflik tidak bisa selalu diredamkan dengan bantuan orang lain. Hubungan yang diwarnai ketidakdewasaan dan ketakutan akan lebih melukai daripada melangkah pergi sendiri dengan hati yang patah.

Berikut ini adalah indikasi kapan sebaiknya Anda harus menjadi berani dan mengakhiri hubungan daripada terus berusaha bertahan di dalamnya.

Tidak sepakat.

Konflik itu wajar, tapi jika frekuensinya terlampau banyak maka itu adalah tanda-tanda ketidakcocokan. Perbedaan minat, perbedaan prinsip, perbedaan perilaku, perbedaan visi, perbedaan kebiasaan, perbedaan latar belakang keluarga, dsb adalah hal yang perlu dicermati dengan serius.

Biasanya di awal hubungan hal-hal itu tidak terlalu menganggu, tapi seiring waktu mereka bisa jadi gatal-gatal yang sangat mempengaruhi keharmonisan. Perhatikan seberapa sering kalian mengalami perbedaan, mulai dari sekedar benturan verbal maupun benturan fisik. Jika semakin ke sini rasanya semakin banyak dan besar, maka itu adalah tanda pertama lebih baik hubungan disudahi sebelum Anda dan pasangan lebih saling melukai.

Tidak sepakat memperbaiki.

Cara kalian berinteraksi dalam kondisi stress dan konflik juga sangat berpengaruh pada hubungan. Bila kedua belah pihak terbiasa emosional, baik secara fisik maupun verbal, ini jelas akan segera berubah jadi bibit-bibit kekerasan. Berdebat dan mencari kesalahan memang jauh lebih mudah daripada menemukan solusi. Meremehkan masalah dan berlagak santai seolah tidak ada apa-apa juga berbahaya, seperti menyimpan bom waktu. Kadang bisa saja Anda dan pasangan sepakat memperbaiki, tapi konflik cara perbaikannya alias tidak cocok seperti di poin berikutnya.

Cermati seberapa sering kalian saling menuding dan menyalahkan satu sama lain ketika ada masalah. Cermati seberapa sering kalian mengesampingkan/menunda masalah supaya tidak terasa banyak konflik. Semakin sering, semakin Anda perlu serius berpikir untuk berpisah.

Tidak sepakat memperbaiki bersama.

Jika Anda mampu berpikir rasional dan bersikap dewasa dalam mengatasi masalah, percuma saja jika pasangan Anda tidak memiliki kebiasaan yang sama. Hubungan tidak bisa berjalan baik sekalipun Anda bersedia dan kuat memikul beban dua orang. It takes two to tango, jadi kalian harus bisa berdansa menemukan jalan keluar. Sekalipun kadang hanya satu pihak saja yang dilanda masalah, keduanya wajib bisa aktif bekerjasama melalui masa-masa tersebut. Apalagi jika masalah itu adalah masalah hubungan, maka itu adalah masalah bersama yang juga harus diperbaiki bersama.

Jujur pada diri Anda sendiri, seberapa sering Anda atau pasangan berusaha sendirian mengatasi masalah? Apakah kehangatan di antara kalian hanya terjadi di saat suka, lalu hilang meredup di saat duka? Jika ya, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk mengakhiri hubungan.

Ketiga tanda di atas adalah indikator penting untuk mengakhiri hubungan. Kecocokan dan ketidakcocokan adalah salah satu elemen terpenting yang selalu saya tekankan dalam sesi konseling hubungan cinta. Jadi bayangkan saja Anda sekarang sedang berhadapan dengan saya, coba timbang jawaban Anda saat ini: apakah Anda dan pasangan saat ini semakin cocok atau semakin tidak cocok?

Jawabannya sangat menentukan masa depan hubungan kalian.